Rabu, 30 Juli 2014

Mengenal Lebih Dekat Dengan Pemain Bertinggi 2 meter

1. Isman Thoyib

M Isman Thoyib (lahir 20 Mei 1987; umur 27 tahun) merupakan seorang pemain bola basket berkebangsaan Indonesia yang kini bermain di klub Aspac dengan bertinggi badan 200 cm dan berat 90 kg. Sebelumnya dia bermain di klub Kita Klaten. Dia bermain di tim Aspac sejak tahun 2003.


Prestasi




  • Juara IBL 2003 dan 2005
  • SEA Games 2007 Thailand (perak)
  • SEABA Medan 2009
  • PON Palembang
  • FIBA Asia di Tianjin Cina (2009)




2. Max Yanto


Max Yanto (lahir di Lampung7 Juli 1983; umur 31 tahun) merupakan seorang pemain bola basket berkebangsaan Indonesia yang saat ini bermain untuk tim NSH GMC Riau. Di tim tersebut, dia memakai nomor punggung 32. Memiliki tinggi badan 215 cm dan berat 130 kg.

Pada tahun 2013, dia terpilih sebagai Sportsmanship Award dalah ajang NBL.
Bertubuh tinggi besar, ukuran kaki Max juga setara dengan posturnya. Max mengenakan sepatu nomor 53, hanya satu nomor di bawah mantan bintang NBA, Shaquille O’Neal, yang ukuran kakinya 54.
Sedikitnya dalam dua laga terakhir NBL Indonesia Seri V di Bali, ketika melawan Pelita Jaya Energi-MP Jakarta dan Stadium Jakarta, Max diandalkan menyumbangkan poin. Bahkan, pada laga melawan Stadium, Max yang berasal dari Lampung mencetak poin tertinggi sepanjang kariernya, yaitu 26 poin. Max berkiprah di basket nasional sejak 2007 saat bergabung dengan Indonesia Muda.

3. Christian Ronald Sitepu

Christian Ronaldo Sitepu atau yang lebih akrab disapa Dodo adalah seorang pemain basket putra nasional Indonesia yang bermain di IBL. Ia saat ini juga bermain di bawah naungan klub Satria Muda Britama Jakarta. Dodo mulai bermain basket karena hobi sejak ia duduk di bangku SD karena lingkungan di sekitarnya kebanyakan juga bermain basket. Ketika SMP, ia bermain untuk tim basket di sekolahnya dan bermain bebas di sebuah klub basket di Bogor. Putra pasangan Petrus Sitepu dan Herlenis Girsang ini juga mulai mengikuti turnamen-turnamen basket daerah. Menjelang SMA, Dodo sempat berpikir untuk berhenti bermain basket karena ia merasa tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan bakatnya. Namun kemudian ia ditawari untuk bermain di Popda Jawa Barat. Dodo pun dilatih oleh seorang pelatih yang berasal dari klubnya dulu ketika SMP, Herman Salemon, dimana ia merupakan ayah dan pelatih dari Ninon Salemon (pemain NCAA pertama dari Indonesia yang bermain di tim Webber State University dan mantan pemain timnas). Setelah itu, Dodo mengikuti seleksi untuk bermain di Perbanas. Selang setahun, ia ditarik oleh tim Satria Muda Britama pada 2006. Prestasinya sampai saat ini adalah juara Indonesian Basketball di tahun 2009, Runner up Asean Basketball League dan posisi ke-6 di Asian Championship di tahun yang sama. Dodo merupakan center utama andalan tim nasional Indonesia. Sebagai jangkar utama defense timnas, size dan power Dodo sangat dibutuhkan untuk menjaga pertahanan Indonesia. Untuk offense dan kemampuan Dodo untuk stay out of foul trouble masih belum konsisten, namun Dodo menunjukkan potensi yang menjanjikan dengan terus mengingkatkan gerakan menyerangnya di low post dan melatih tembakan jarak jauhnya. Selain menjalani aktifitasnya sebagai pemain basket tim nasional, Dodo juga telah menamatkan kuliah nya sebagai mahasiswa manajemen ABFII Perbanas pada Maret 2011 lalu.

PENGHARGAAN
2009, Champion of Indonesian Basketball
2009, Runer Up Asean Basketball League
2009, 6th Place Asian Championship


Tidak ada komentar: